Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Sumber: https://www.guruyung.web.id/2021/05/filosofi-pendidikan-menurut-ki-hadjar.html

Durasi : 2 JP (90menit) 
Moda: Mandiri 
Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta mampu membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP) 

Pada fase ini Anda diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi dari Pembelajaran 1 hingga Pembelajaran 6 dan membuat sebuah koneksi antar materi yang sudah Anda pelajari. 

Berikut Kesimpulan dan Refleksi Modul yang saya sajikan sesuai pertanyaan Pemantik di tugas 11.a.8 

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
Belajar dan Terus Belajar menjadi guru yang berpihak dan menghamba pada Murid.


Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran? 

Ki Hadjar Dewantara atau yang dikenal dengan nama Soewardi Soerjaningrat adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri Taman Siswa, sekolah pertama yang dibuka di Indonesia dengan visi pendidikan yang menghargai keberagaman dan mengajarkan kecakapan hidup. Ki Hadjar Dewantara memiliki visi pendidikan dan pengajaran yang progresif. Menurutnya, pendidikan harus menjadi hak setiap orang dan tidak boleh terbatas pada golongan tertentu saja. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa pendidikan harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas dan menghargai keberagaman siswa. Ia percaya bahwa pengajaran yang efektif harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dan memberikan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan praktis bagi siswa, terutama di bidang pertanian dan industri. Menurutnya, keterampilan praktis ini akan membantu siswa untuk mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat.Secara keseluruhan, pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran sangat progresif dan menekankan pentingnya kebebasan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Ia percaya bahwa pendidikan harus memberikan kemampuan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari siswa dan masyarakat. 


  Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus? 
  Keimanan dan Ketaqwaan 
Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pembentukan akhlak dan keimanan sebagai bagian integral dari pendidikan. Di tengah laju modernisasi, nilai-nilai keagamaan masih harus ditanamkan kepada generasi muda. Di sekolah kami, kami mengintegrasikan pendekatan ini dengan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler berbasis nilai-nilai agama, memberikan ruang bagi siswa untuk memahami dan menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 

  Pembentukan Karakter atau Akhlak Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pembentukan karakter yang baik melalui pendidikan sangat relevan dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini. Karakter yang kuat membentuk individu yang bertanggung jawab dan memiliki etika yang baik. Di sekolah kami, pendidikan karakter menjadi fokus penting dalam kurikulum, dengan pengajaran tentang nilai-nilai seperti integritas, kerja sama, dan empati melalui berbagai aktivitas pembelajaran dan projek sosial. 

  Pembentukan Jiwa Mandiri atau Merdeka 
Ki Hajar Dewantara mengajarkan tentang pentingnya membentuk jiwa yang mandiri dan merdeka. Hal ini sejalan dengan semangat kemandirian yang ditanamkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini. Di sekolah kami, kami mendorong siswa untuk mengambil inisiatif dalam pembelajaran dan mengembangkan kemampuan problem-solving. Dengan memberikan siswa tanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan sekolah, mereka diajak untuk menjadi individu yang mandiri dan berpikiran kreati Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pembentukan akhlak dan keimanan sebagai bagian integral dari pendidikan. Di tengah laju modernisasi, nilai-nilai keagamaan masih harus ditanamkan kepada generasi muda. Di sekolah kami, kami mengintegrasikan pendekatan ini dengan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler berbasis nilai-nilai agama, memberikan ruang bagi siswa untuk memahami dan menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 

  Pembentukan Karakter atau Akhlak 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pembentukan karakter yang baik melalui pendidikan sangat relevan dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini. Karakter yang kuat membentuk individu yang bertanggung jawab dan memiliki etika yang baik. Di sekolah kami, pendidikan karakter menjadi fokus penting dalam kurikulum, dengan pengajaran tentang nilai-nilai seperti integritas, kerja sama, dan empati melalui berbagai aktivitas pembelajaran dan projek sosial. 

  Pembentukan Jiwa Mandiri atau Merdeka 
Ki Hajar Dewantara mengajarkan tentang pentingnya membentuk jiwa yang mandiri dan merdeka. Hal ini sejalan dengan semangat kemandirian yang ditanamkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini. Di sekolah kami, kami mendorong siswa untuk mengambil inisiatif dalam pembelajaran dan mengembangkan kemampuan problem-solving. Dengan memberikan siswa tanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan sekolah, mereka diajak untuk menjadi individu yang mandiri dan berpikiran kreati 

  Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru? 
Sebagai guru, saya sudah mulai berusaha melaksanakan pemikiran-pemikiran KHD dalam pembelajaran. Hanya saja, memang saya belum bisa menerapkan semua pemikiran-pemikiran KHD di bidang pendidikan tersebut. Namun, saya yakin dengan sedikit demi sedikit menerapkan hasil pemikiran KHD tersebut, lama kelamaan saya akan terbiasa dan membiasakan pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD. Saya terkadang merasa belum memiliki kemerdekaan karena masih terikat tuntutan materi untuk persiapan asesmen/ujian yang biasanya soalnya dibuat terpusat di kabupaten. 

  Harapan dan Ekspektasi 
Setelah mempelajari modul I, saya berharap sebagai seorang pendidik bisa menerapkan pemikiran-pemikiran KHD secara menyeluruh dalam pembelajaran. Dengan penerapan pemikiran KHD, saya yakin bisa menjadi guru yang merdeka dalam mengajar. Dengan merdeka mengajar, saya akan lebih menikmati proses pembelajaran dan tugas mengajar menjadi sesuatu yang membahagiakan dan tentunya bukan suatu beban. Harapan saya kepada murid-murid setelah saya mempelajari modul ini adalah murid bisa mengoptimalkan potensi yang ada di dalam dirinya. Mereka bisa belajar tanpa adanya tekanan. Mereka bisa mendapatkan pembelajaran bermakna, yakni pembelajaran yang bisa dirasakan manfaatnya oleh para siswa. Kegiatan yang saya harapkan dalam modul ini adalah kegiatan kolaborasi yang ke depannya memberi pengalaman berharga bagi saya. Materi yang saya harapkan dalam modul ini adalah materi-materi yang memudahkan saya untuk membuat pembelajaran lebih bermakna. Sementara itu, manfaat yang saya harapkan setelah mempelajari modul ini adalah saya bisa memahami pemikiran-pemikiran KHD dan bisa menerapkannya dalam pembelajaran secara nyata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 Post a Comment:

Post a Comment