ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4

 

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4

MEMBANGUNI BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH MELALUI DISEMINASI DI SMAI NFBS LEMBANG

Oleh : VINA LUSIANA

Calon Guru Penggerak Angkatan 9

SMAI Nurul Fikri Boarding School Lembang

 

A.              A.      LATAR BELAKANG

Budaya positif di sekolah adalah aspek penting dalam meningkatkan pembelajaran dan kesejahteraan siswa. Tujuan dari rancangan tindakan ini adalah menciptakan lingkungan di mana siswa merasa didukung, termotivasi, dan disiplin positif diterapkan. Tindakan ini akan difokuskan pada membangun keyakinan kelas dan meningkatkan desiminasi pengetahuan budaya positif kepada siswa dan rekan keja (Guru dan Staf) sekolah

Budaya sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk lingkungan belajar yang sehat dan produktif. Budaya positif di sekolah merupakan fondasi bagi perkembangan siswa, kualitas pengajaran, serta keberhasilan secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan tujuan dari budaya positif di sekolah, tolok ukur keberhasilannya, linimasa tindakan yang perlu diikuti, dukungan yang dibutuhkan, serta memberikan contoh aksi nyata dan hasilnya.

B.      TUJUAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Tujuan utama dari budaya positif di sekolah adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi, perkembangan akademik, serta kebahagiaan siswa. Dengan menciptakan budaya yang mempromosikan rasa percaya diri, empati, kerja sama, dan sikap positif, sekolah dapat membantu siswa mengatasi tantangan, memaksimalkan potensi mereka, dan meraih keberhasilan dalam kehidupan.

Tujuan Membangun budaya positif yaitu:

  1. Menciptakan budaya positif di sekolah yang mendukung pembelajaran dan pertumbuhan siswa.
  2. Membangun keyakinan kelas di antara guru untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, aman, dan positif.
  3. Meningkatkan desiminasi pengetahuan budaya positif kepada guru dan staf sekolah. 

C.   TOLOK UKUR KEBERHASILAN

Untuk mengukur keberhasilan budaya positif di sekolah, ada beberapa tolok ukur yang dapat digunakan:

  1. Tingkat Kehadiran: Tingkat absensi siswa yang rendah menunjukkan bahwa siswa merasa nyaman dan terlibat di sekolah.
  2. Peningkatan Prestasi Akademik: Budaya positif dapat memotivasi siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam ujian dan tugas.
  3. Pengurangan Perilaku Disruptif: Berkurangnya insiden perilaku gangguan menunjukkan bahwa siswa merasa diberdayakan dan dihargai di sekolah.
  4. Survei Siswa dan Orang Tua: Melibatkan siswa dan orang tua dalam survei tentang suasana sekolah dan kepuasan mereka.
  5. Pengembangan Keterampilan Sosial: Mengukur peningkatan keterampilan sosial, seperti empati, kerja sama, dan pemecahan masalah.

D.      LINIMASA TINDAKAN

Untuk menciptakan budaya positif di sekolah, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

  1. Identifikasi dan bentuk stategi penerapan dan implementasi budaya positif.
  2. Lakukan evaluasi awal budaya sekolah dan identifikasi area yang perlu perbaikan.
  3. Selenggarakan pelatihan tentang budaya positif untuk semua guru dan staf sekolah.
  4. Mulai mempromosikan keyakinan kelas di siswa kelas xi.4 dan diperluas untuk seluruh siswa
  5. Mulai mempromosikan keyakinan kelas di antara guru melalui pertemuan dan kolaborasi.
  6. Implementasikan tindakan disiplin positif, dengan fokus pada penghargaan dan hukuman yang bijak.
  7. Mulai memantau data kehadiran siswa dan perilaku.
  8. Bentuk kelompok kerja yang akan fokus pada komunikasi dengan orang tua dan masyarakat.
  9. Selenggarakan pertemuan orang tua untuk membagikan informasi tentang budaya positif.
  10. Tinjau kembali progress dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
  11. Selenggarakan pertemuan evaluasi dengan guru dan staf sekolah untuk mendapatkan umpan balik.

 

E.       DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Untuk mencapai budaya positif di sekolah, beberapa dukungan penting diperlukan:

  1. Sumber Daya Manusia: Kepala Sekolah, guru dan staf sekolah dalam pelatihan dan implementasi tindakan disiplin positif.
  2. Materi Sumber Daya: Memastikan ada materi, buku pedoman, dan sumber daya yang relevan tentang budaya positif yang dapat digunakan oleh guru.
  3. Waktu: Memberikan waktu untuk pelatihan dan kolaborasi antara guru dan staf sekolah.
  4. Dukungan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam mendukung budaya positif di sekolah.
  5. Pengawasan dan Evaluasi: Membangun sistem pemantauan dan evaluasi yang efektif untuk memantau kemajuan dan menilai efektivitas tindakan.

 

F.       DESKRIPSI AKSI NYATA

Program aksi nyata yang saya lakukan dalam mengajak seluruh warga sekolah untuk membangun budaya positif adalah melakukan deseminasi kepada rekan guru dan warga sekolah khususnya walikelas untuk membuat keyakinan kelas. Hal ini dilakukan karena untuk menerapkan restitusi untuk menyelesaikan masalah secara positif tanpa ada yang diragukan. Dalam restitusi siswa diajak Kembali untuk mengingat Kembali keyakina kelas agar siswa sendirinya yang memberikan pendapat dalam menyelesaikan masalah yang dibuat atau dihadapinya tanpa paksaan dan tekanan dari guru maupun peminpin sekolah

Selanjutnya aksi nyata yang telah dilakukan disiswa yaitu memperkenalkan budaya positif mengajak mebuat kesepakatan kelas dan dari kesepakatan kelas tersebut guru membuat keyakinan kelas sesuai dengan kesepakan yang mereka sepakti Bersama tanpa ada paksaan atau tekanan dari seorang guru.

Berikut Link Video Aksi Nyata yang telah dilakukan:

    

G. HASIL DARI AKSI NYATA


Hasil aksi nyata yang telah selesai dilakukan adalah membuat keyakinan kelas yang disepakati bersama, berikut keyakina kelas yang telah disepakati oleh guru dan siswa.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

VISI GURU PENGGERAK

 Assalamualaikum Wr Wb

Saya akan menceritakan aksi nyata modul 1.3 Visi Guru Penggerak yang telah saya lakukan di sekolah, Visi SMA NFBSL sesuai dengan visi guru penggerak yang akan saya jabarkan kedalam bentuk prakarsa perubahan yaitu mewujudka generasi yang sholeh, memiliki pemahaman syar’i dan kompetensi di bidang sains dan teknologi, serta jiwa kepemimpinan. Dalam hal ini prakarsa perubahan yang saya lakukan adalah “Meningkatkan Budaya Literasi Siswa pada Kompetensi Sains dan Teknologi dalam Program Karya Tulis Ilmiah Inovatif”prakarsa ini saya angkat karena saya merupakan penanggung jawab KTI di sekolah saya.

Beberapa Tahapan yang saya lakukan di aksi nyata ini yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan dan Refleksi (untuk melihat kebermanfaatan KTI bagi keperpihakannya kepada murid)

Pada Tahap Perecanaan

1. saya berdiskusi , meminta saran dan berkolaborasi terkait visi perubahan yang ingin saya terapkan dalam KTI Sekolah, alhamdulillah tanggapan sangat positif dan beliau sunggung memberi suport yang besar buat visi ini

2. saya juga berkolaborasi dan meminta bimbingan dan juga arahan terkait visi perubahan yang akan saya terapkan. Beliau sangat mensuport

3. saya juga berkolaborasi bersama rekan kerja, teman teman sangat mendukung dang menyatakan kebermanfaatan KTi bagi siswa

4. Melakukan diskusi dan kolaborasi kepada pembina terkait apa dan bagaimana hal yang terbaik untuk dilakukan agar KTI inovasi berhasil ditrepkan pada siswa

Dari hasil diskusi, kolaborasi dan arahan kepsek juga wakasek maka tercetuslah Proyek KTI INOVASI yang diterapkan dalam 

PRAMUKA

SRA (SEKOLAH RAMAH ANAK)

SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA (SPAB)

ADIWIYATA

KIMIA TEKNOLOGI

FISIKA TEKNOLOGI

BIOLOGI TEKNOLOGI

Selanjutnya yang saya lakukan adalah melakukan sosialisasi KTI yang telah didiskusikan sebelumnya.

Program KTI ini disosialisasikan ke seluruh siswa kelas XI

Tahap Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, sebenarnya memerlukan  waktu yang cukup lama sekitar 6 bulan,  selama bimbingan siswa dibimbing oleh guru dalam waktu 70 menit pertemuan. Selama pertemuan tersebut siswa diarahkan melakukan penelitian dan penulisan yang standar kaidah penulisan KTI. 

Untuk memastikan mereka siap di sidang, maka seminggu sebelum sidang dilakukan intensif bimbingan dari pagi hingga sore bersama guru pembimbing, ALhamdulillah setelah selama epekan Intensif Bimbingan KTI maka KTI  yang telah dibuat siswa dipastikan dapat menjadi KTI Layak Sidang

Berikut beberapa  KTI yang siap dan layak untuk dilakukannya sidang KTI



PRESENTASI SIDANG KTI



Saat sidang siswa diberikan kebebasan dan keluasan dalam mempresentasikan hasil karya KTI yang telah mereka lakukan. Dalam sidang dibagikan beberapa ruang dengan masing-masing penguji mendapatkan 2-3 kelompok siswa yang di uji, Setiap Kelompok maju satu persatu dan mempresentasikan hasil karya mereka dengan semnagat dan antusias, selanjutnya mereka diberikan pertanyaan oleh penguji untuk memastikan bahwa KTI yang mereka buat adalah asli tidak plagiarisme

Tahap Refleksi

Berikut Refleksi dari Beberapa siswa :

“Program KTI adalah program yang  sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, semakin banyak literasi maka semakin banyak tulisan yang dapat dibuat, sehingga hasil yang didapatkan juga sangat memuaskan dan mendapatkan nilai terbaik saat sidang” (Khalisah)

“Program KTI sangat membantu saya menyusun dan mengatur kata kata yang ilmiah sehingga sesuai dengan karya tulis ilmiah, manfaat yang saya dapatkan sangat banyak. Saya faham bagaimana melakukan penelitian yang baik dan tahap-tahapnya. Semoga membantu saya saat skripsi nanti ” (Yoga)

“Walaupun membuat KTI tidak semudah yang dibayangkan, ditambah juga dengan agenda OSIS sempat membuat saya pusing, tapi saya tetap semangat dan dengan bimbingan pembina saya dapat menyelesaikan tulisan KTI dan alhamdulillah saya mendapatkan nilai yang sangat bagus ditulisan saya. yeyyy” (Jauda)

Demikian aksi nyata prakarsa perubahan yang saya lakukan di KTI Inovatif

Assalamualaikum wr wb






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS